Sabtu, 01 April 2017

Matematika Asikk (Definisi,jenis metode dan teknik sampling)

Definisi Sampel menurut Wikipedia :
Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.[1] Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.[2] Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita.[2]

 Syarat Pengambilan Sampel :
 “syarat-syarat terpenting dalam pengambilan sampel adalah: (1) sampel harus mewakili populasi (representatif) mencerminkan sifat-sifat atau ciri-ciri populasi semaksimal mungkin; (2) sampel harus dapat menentukan presisi, tingkat ketepatan, kesalahan baku (standar eror) yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh dari sampel dengan hasil yang diperoleh dari populasi, dengan syarat kedua metode dilaksanakan sama; (3) pengambilan sampel harus sederhana, mudah dilaksanakan; (4) pengambilan sampel harus dapat memberi banyak keterangan dengan biaya minimal. (soegeng dalam tahir, 2011:38)

Tujuan Pengambilan Sampel :
 “Tujuan pengambilan sampel adalah: (1) mengurangi jumlah objek/orang yang diteliti, jumlah tenaga yang terlibat, waktu yang diperlukan, dengan biaya yang harus dikeluarkan; (2) membuat simpulan ringkasan dari fenomena yang sangat banyak jumlahnya; dan (3) menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi, ciri-ciri khas individual diabaikan. ( Soegeng dalam Tahir, 2011:37 )
" Tujuan pengambilan sampel adalah untuk memperoleh suatu informasi mengenai populasi yang ingin diteliti, oleh karena itu penarikan sampel sangat dibutuhkan untuk penelitian."



A. Probability sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk  dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini terdiri dari 3 yaitu:
1) Simple random sampling
    Pengambilan anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogin

2) Proportionate stratified random sampling
    Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misal jumlah pegawai yang lulus S1= 45,  S2= 30, STM= 800, ST= 900, SMEA= 400, SD= 300 jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.

3) Cluster Sampling
    Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Misal Indonesia terdiri dari 30 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propini, maka pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena propinsi-propinsi  di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya perlu menggunkan stratifed random sampling. Propinsi di Indonesia ada yang penduduknya padat, ada yang tidak, ada yang kaya bahan tambang ada yang tidak. Karakteristiksemacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menetukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga

B. Nonprobability Sampling
    Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setaip unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

1) Sampling sistematis
    Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misal diambil nol ganjil saja.

2) Sampling kuota
    Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diiginkan. Sebagai contoh akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan ijin mendirikan bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau mengumpulkan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai , karena belum memenuhi kuota yang ditentukan. Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri dari 5 orang pengumpulan data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel atau 500 anggota sampel.

3) Sampling insidental
    Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental beremu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data

4) Sampling Purposive
    Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu.

5) Sampling jenuh
    Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6) Snowball Sampling
    Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.  Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang berikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.

Teknik dan cara Pengumpulan Data Peneliti

      Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian., Berikut ini ada beberapa teknik pengumpulan data penelitian yang bisa digunakan yang diadaptasi dari buku Asmani (2011) sebagai berikut:
a. Tes
    Data dalam penelitian dibagi menjadi 3 yaitu fakta, pendapat dan kemampuan. Instrumen TES digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan obyek yang kita teliti.  Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar maupun pencapaian atau prestasi misalnya tes IQ, minat, bakat khusus dan sebagainya.

b. Wawancara
    Wawancara adalah salah satu instrmen yang digunakan untuk menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkan data yang valid dan detail.

c. Observasi
    Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian

d. Kuisioner atau Angket (Questionairre)

    Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden untuk dijawab. Kuisioner merupaka instrumen pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari para responden.

e. Survey (survei)
    Survei lebih banyak digunakan untuk pemecahan maslah-masalah yang berkaitan dengan perumusan kebijakan dan bukan untuk pengembangan. Oleh karena itu Survei tidak digunakan untuk menguji suatu hipotesis. Maka aneh apabila penelitian yang ada hipotesisnya tetapi menggunakan instrumen survei.

f. Analisis Dokumen
   Analisis dokumen lebih mengarah  pada bukti konkret. Dengan isntrumen ini, kita diajak untuk menganalisis isi dari dokumen-dokumen yang dapat mendukung penelitian kita, contohnya RPP dan SIIabus, apakah sudah koherence apa belum dengan proses belajar mengajar di kelas. 
-Terimakasih sudah berkunjung semoga bisa dipahami dan bisa menambah pengetahuan Chingu😀- 
- NISA DEWI AYU MELANI-
Syarat Pengambilan Sampel Sampel harus memiliki seluruh kriteria dari populasi oleh karean pertimbangan pengambilan sampel harus memiliki dua kriteria yakni 1. Presisi Presisi dari sampel adalah pertimbangan mengenai estimasi yang mungkin muncul dalam pengambilan data yang diakibatkan oleh sampel. Salah satu cara untuk estimasi data ini adalah melihat standar deviasi dari data yang ada. Sampel yang digunakan harus baik dari segi kualitas dan kuantitas. Sebagai contoh rata-rata penghasilan di perumahan A adalah Rp 25.500.000 yang didapatkan dari dua orang sampel dengan penghasilan sampel X sebanyak Rp 50.000.000 dan sampel Y sebanyak 1.000.000. Kesimpulan rata-rata dari perumahan berdasarkan operasi matematis sudah benar namun pada kajian statistik dan kesimpulan tentu saja tidak benar. Penambahan julah sampel adalah salah satu cara untuk mengurangi kesalahan analisis data. 2. Akurasi Akurasi mengacu kepada sifat dan karakter dari sampel yang digunakan. Sebuah populasi yang homogen hanya terdapat pada kasus yang bersifat teoritik. Sifat dan karater dari sampel yang diambil terkadang tidak sesuai dengan keadaan populasi karena pengaruh banyak hal. Peneliti harus memiliki kemampuan untuk mengetahui secara detail karakter dari setiap sampel yang digunakan dan disesuaikan dengan karakter dari populasi. Beberapa kasus mungkin saja mengurangi akurasi dari pengambilan sampel seperti kasus penelitian terhadap pengaruh jam belajar di luar jam sekolah di kabupaten A. Sebuah sekolah khusus seperti proyek pemerintah atau boarding school tentu saja tidak boleh dimasukkan karena adanya karakter yang berbeda dari populasi secara keseluruhan.

Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar